Paralegal Justice Award diselenggarakan untuk mengapresiasi Kepala Desa/Lurah yang menjadi garda terdepan dan berperan sebagai juru damai di wilayah yang dipimpin. Melalui pelatihan ini para Lurah/Kepala Desa mendapat pendidikan dan pelatihan selama 3 (tiga) hari terkait dengan proses mediasi dan pendampingan terhadap warganya yang sedang bersengketa, dan diharapkan dapat meningkatan kemampuan para lurah dalam menyelesaikan perkara di luar pengadilan, sehingga dapat menurunkan jumlah perkara yang masuk ke pengadilan dan terciptanya stabilitas nasional dari sisi penegakan hukum. 

Terdapat 3 (tiga) penghargaan yang diberikan pada ajang ini, antara lain: Penghargaan Non Litigation Peacemaker, Penghargaan Anubhawa Sasana Desa Jagaddhita, dan Paralegal Justice Award. Pada malam penganugerahan salah satu Lurah Provinsi DKI Jakarta yaitu Lurah Setu berhasil meraih Top 10 Peserta terbaik. Adapun 18 Lurah yang menjadi kontestan dalam Ajang ini, antara lain: Lurah Manggarai Selatan, Lurah Karet, Lurah Balekambang, Lurah Cilandak Timur, Lurah Mampang Prapatan, Lurah Setu, Lurah Pancoran, Lurah Kelapa Gading Timur, Lurah Karet Kuningan, Lurah Balimester, Lurah Cikoko, Lurah Setiabudi, Lurah Kebon Kosong, Lurah Kebon Pala, Lurah Duren Tiga, Lurah Cipinang Besar Selatan, Lurah Pondok Labu, Lurah Kebon Baru.